Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
CODE
...

Derita Anak Kost Ketika Perut Lapar Tengah Malam

Nasi Goreng
Nasi Goreng

"Mulai besok dan seterusnya kamu akan sendirian, jauh dari Ibu dan Bapak, jangan main mulu, jangan lupa cuci baju sendiri jangan lupa di setrika sendiri, jangan lupa sholat dan berdoa, jangan lupa yang jangan-jangan, kejarlah cita-cita mu nak yang setinggi langit seluas bumi"

Itu sepenggal kata yang keluar dari mulut ortuku sebelum aku naik bus menuju Medan, aku kesana bukan buat jalan-jalan atau refreshing, tapi aku kesana buat mencari ilmu dan mengejar cita-citaku yaitu menjadi seorang engeener.

Pagi sekitar jam 5.30 WIB aku sampai di Medan, dengan menjinjing tas ransel dipunggung saya, saya turun dari bus. Lagi asyik ngotak – atik hp (ngabarin ortuku kalau anaknya kecil ini dah nyampek medan).

Tiba-tiba aku dengar macam ada yang memanggil nama aku, ternyata benar aja dia adalah kawan akrab SMP aku dulu yang sekarang dah jadi anak medan red. Ternyata dia juga  lagi menunggu Om nya yang dari Aceh dan searah pulangnya sama tujuan yang pingin saya tuju (lumayan bos bisa hemat 15rb. Hehehehe).

Derita hidup sendirian udah dimulai semenjak aku pindah dari rumah family ke tempat kos, walaupun pertama aku ngekos merasa enjoy karena aku tinggal sekamar sama senior aku yang lumayan baik dan pintar (jadinya bisa minta di ajari dan curi ilmu sama dia).

Setiap hari kamar kos aku selalu rame aja karena menjadi tempat berkumpulnya para senior, selain bisa untuk sharing ilmu dari orang-orang itu, bisa juga untuk berbagi pengalaman.

Susah ngekos baru mulai aku rasakan setelah +/- 1,5 tahun aku kos dan aku pun telah pindah kos ketempat lain (bukan karena ada masalah, karena pengen cari pengalaman baru lagi).  

Dan disini aku benar banyak mendapat pengalaman baru, mulai yang baik sampai gak baik, mulai ditaksir ma cewek SMP sampai di ganggu ma omak-omak. Dan disini pula lah aku mulai mengenal dunia gemerlap, glamournya hidup anak kota.

Tapi sebenarnya ada enaknya juga kalau ngekos, bisa bebas bagaikan siluman kambing yang terbang tinggi sampai lupa mandi…. hehehehehehe

 ya…! inilah saatnya menunjukan aku adalah calon bujangan kaya masa depan yang mampu hidup di tengah belantara kota amazon sendirian.

Saat-saat yang paling membosan ngekos mungkin mulai dalam 2 minggu ini aku rasakan, maklum kawan-kawan pada lagi pulkam semua, eh lupa aku ternyata masih ada si KT yang belom pulang.

Tapi sama aja dia jarang dirumah karena lagi ada kerjaan sendiri dia (jangan marah TTTTTTTTTTTT).  Dan yang paling parah lagi adalah tadi malam, dimana aku terbangun sekitar jam 2 pagi dan perutku terasa lapar dan bingung mau makan apaan?

Gak mungkin kan kalau aku makan makanan instan seperti kerikil atau aspal, gak lama kemudian aku keluar jalan kaki nyari nasgor, beghhhhhhhhhhh past sampai sana rupanya nasgornya dah pada habis, yang ada cuma indomie.

Tanpa pikir panjang dan basa basi akhirnya aku jalan lagi mencari warkop yang masih buka dan tanpa aku sadari sudah hampir 1 jam juga aku jalan kaki Cuma untuk nyari nasgor (hitung-hitung jogging malam hehehehehe).

Singkat cerita akhirnyaa langkahku terhenti juga di depan warkop aceh jalan bakti dan tanpa basa basi aku langsung memesan nasgor 1 bungkus porsi jumbo. Ehehehehee. harap diingat!! nasi ini aku beli dengan uang halal tanpa embel-embel korupsi atau hasil dari poker jadi tolong jangan curigai saya!! hahahah!

Nasi goreng telah membuat perutku yang lapar menjadi kenyang dan masalah baru mulai timbul lagi, yaitu gak bisa tidur lagi (sekedar informasi mulai terbangun tadi sampai sekarang belom bisa tidur).

Karena gak bisa tidur lagi dan gak ada kerjaan dan siaran tv pin gak ada yang enak akhirnya aku hidupin komputer dan buka fb sambil dowload-download bahan kuliah.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 matapun belum juga bisa terpejamkan dan cacing diperut mulai tereak lagi. Ya udah deh, dari pada pusing dan berujung mencret-mencret, mending aku buat mie instan aja, cuman kali ini bukan buatan toko atau warkop, buatan sendiri asli cita rasa khas matangkuli. Heheheheheheheh

Bermodalkan dispenser yang berisi air panas aku rendamkan mie instan dan sambil mienya jadi, nonton dulu ah….

Karena keasikan nonton tv aku sampai lupa ma mie tadi, begitu aku buka ternyata mie nya sudah banyak….. Dan para koki menyebut mie ini telah mengembang….

Sumber : Miemie Suhaimi

Post a Comment for "Derita Anak Kost Ketika Perut Lapar Tengah Malam"